Strategi Cerdik Tim ONIC PH Di M6 World Championship

Di ajang M6 World Championship, tim ONIC PH mengejutkan banyak penggemar dengan pemilihan hero Layla, yang jarang digunakan pada kompetisi level tinggi. Pemilihan ini bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar untuk menghadapi tim-tim besar seperti Fnatic. ONIC PH memilih Layla sebagai hero dengan potensi damage besar dan kemampuan untuk memberikan kontribusi signifikan di late game, yang sering kali menjadi momen krusial dalam pertandingan dunia.

Layla dikenal sebagai hero marksman dengan damage yang sangat tinggi, terutama di fase permainan menengah hingga akhir. Dengan build item yang tepat, Layla bisa memberikan burst damage yang sangat besar, yang bisa mengubah jalannya pertandingan. ONIC PH memanfaatkan potensi tersebut untuk memberikan tekanan besar pada tim lawan, terutama ketika sudah memasuki fase late game, di mana Layla dapat menjadi pemusnah dengan serangan jarak jauh yang mematikan.

Selain Layla, ONIC PH juga mengandalkan komposisi tim yang saling melengkapi dengan hero-hero lain seperti tank dan support. Komposisi ini memungkinkan Layla untuk bertahan lebih lama dalam pertempuran dan memberikan damage optimal kepada musuh. Tim ONIC PH menekankan pentingnya sinergi antara hero untuk memastikan Layla bisa memberikan kontribusi besar tanpa mudah dibasmi oleh tim musuh.

Fnatic, sebagai salah satu tim yang memiliki reputasi tinggi, sempat terkejut dengan keputusan ONIC PH untuk memilih Layla. Hal ini menunjukkan kecerdikan ONIC PH dalam membaca meta dan mengeksploitasi kelemahan tim lawan. Meskipun demikian, Fnatic yang telah berpengalaman tetap menampilkan permainan solid, membuat pertandingan semakin sengit.

Dengan persaingan yang semakin ketat, keputusan ONIC PH untuk menggunakan Layla juga menjadi bukti betapa dinamisnya meta dalam Mobile Legends: Bang Bang. Setiap tim harus terus beradaptasi dan mencari peluang untuk mengeksploitasi kekuatan hero tertentu, dan ini adalah salah satu contoh strategi kreatif yang berhasil diterapkan oleh ONIC PH di ajang M6.