Review Visions of Mana: Jelajahi Dunia Fantasi Menarik dengan Cerita Baru

Jakarta: RPG, terutama yang dikembangkan di Jepang, memiliki gaya unik yang khas dan sering menghadirkan tema-tema ikonik. Visions of Mana tampaknya menjadi game terbaru yang ingin memberikan pengalaman mendalam melalui dunia yang kaya akan cerita dan karakter yang unik. Mengikuti jejak seri RPG besar lainnya, Visions of Mana menghadirkan elemen-elemen klasik seperti Pohon Mana dan senjata legendaris, tetapi tetap menawarkan cerita dan karakter baru yang segar.

Dalam Visions of Mana, dunia fantasi diatur dengan delapan elemen yang semuanya dijaga oleh Pohon Mana yang disebut sebagai “Mana Tree.” Pohon ini memastikan kedamaian dan keberlimpahan di seluruh dunia, tetapi membutuhkan pemeliharaan khusus. Setiap empat tahun, wakil dari masing-masing elemen yang disebut Alm harus melakukan ziarah ke Pohon Mana, ditemani oleh penjaga mereka yang disebut Soul Guard. Jika seorang Alm gagal dalam misinya, desa atau kota asal mereka akan mengalami kehancuran akibat kekurangan energi Mana.

Perjalanan ini kini menjadi tanggung jawab karakter utama, Val, bersama dengan rekan-rekannya. Dalam perjalanannya, Val dan timnya akan menghadapi berbagai tantangan dan menemukan rahasia besar yang mengancam keseimbangan dunia.

Cerita yang Klasik dengan Nuansa Fantasi yang Kuat

Sepanjang permainan, saya menemukan bahwa cerita di Visions of Mana sederhana tetapi terasa kokoh. Game ini mengingatkan pada era PS2 yang dipenuhi RPG dengan alur cerita klasik dan kuat, mirip dengan game-game terkenal dari Square Enix. Dunia fantasi yang luas dalam game ini memberikan kesegaran tersendiri bagi pemain yang rindu dengan gaya RPG klasik. Meski ceritanya terkesan familier, dunia dan karakter dalam Visions of Mana berhasil membuat saya terus penasaran.

Dunia yang Luas dan Sistem Pertarungan yang Dinamis

Dalam game ini, dunia yang luas memungkinkan pemain untuk menjelajahi berbagai wilayah tersembunyi, beberapa di antaranya hanya dapat diakses dengan elemen tertentu. Mini boss yang cukup menantang menambah keseruan tanpa membuat frustrasi. Meski demikian, beberapa area terasa kurang interaktif dan terkadang membuat saya ingin melewatinya. Kota dan desa yang menjadi bagian dari cerita juga terkesan kurang hidup, dan pilihan side quest sering kali terasa monoton dengan hadiah yang kurang memotivasi.

Sistem pertarungan dalam Visions of Mana cukup menarik dengan gaya yang dinamis, memungkinkan pemain untuk menghindar, berlari cepat, dan melancarkan kombo. Ada pula skill khusus yang menggunakan MP dari pengalaman yang diperoleh, beberapa di antaranya berasal dari Seed dengan elemen tertentu. Fleksibilitas ini membuat setiap pertempuran terasa unik, dan variasi serangan memberikan pengalaman ang cukup memuaskan.

Kustomisasi Karakter yang Fleksibel dan Beragam

Dalam Visions of Mana, pemain dapat mengendalikan tim yang terdiri dari tiga karakter, di mana setiap karakter memiliki pilihan delapan kelas dan tiga senjata berbeda. Val, misalnya, bisa menggunakan tombak atau pedang, tergantung pada kelas yang dipilih. Setiap karakter juga memiliki elemen vessel, yang memberikan kekuatan khusus dan meningkatkan daya serang. Fleksibilitas dalam memilih kelas dan senjata memungkinkan pemain untuk menyesuaikan gaya bermain mereka dan bereksperimen dengan berbagai kombinasi.

Awalnya, saya khawatir bahwa pertarungan dalam game ini akan terasa berulang, tetapi akses ke berbagai kelas dan skill membuat pengalaman bermain semakin seru. Dengan bertambahnya pilihan skill, eksplorasi menjadi lebih menarik, memberikan kesempatan untuk mencoba taktik baru dan meningkatkan efektivitas serangan.

Gameplay yang Lama dan Memuaskan

Seperti kebanyakan RPG Jepang, Visions of Mana menawarkan waktu bermain yang cukup lama. Saya menghabiskan sekitar 50 jam untuk menyelesaikan game ini, termasuk sekitar 10 jam untuk side quest. Walaupun beberapa side quest tidak terlalu penting, dorongan untuk meningkatkan level dan membuka skill baru membuat saya tertarik untuk terus bermain. Grinding menjadi bagian dari pengalaman yang membuat saya lebih menikmati perjalanan Val dalam cerita utama.

Kesimpulan

Bagi para penggemar seri Mana, Visions of Mana menghadirkan banyak elemen nostalgia yang menyenangkan. Meskipun alur cerita mungkin terasa dapat ditebak bagi pemain veteran, dunia dan karakter dalam game ini tetap mampu membuat saya terlibat.

Di balik kelemahan pada side quest yang terasa kurang memuaskan, cerita utamanya berhasil mempertahankan minat pemain. Sistem pertarungan dan kustomisasi karakter memberikan kebebasan dan kompleksitas yang menyegarkan, meskipun game ini mungkin tidak sepopuler game AAA lainnya yang sedang ramai dimainkan. Visions of Mana tetap menjadi pilihan yang cocok untuk para penggemar RPG yang ingin menghabiskan waktu dengan cerita fantasi yang mendalam.