Enotria: The Last Song, Patut Diapresiasi Penggemar Soulslike

Musim baru telah hadir untuk para penggemar game soulslike, dengan perilisan Enotria: The Last Song. Pertanyaan yang muncul ketika memainkan game soulslike ini pun serupa: seberapa menantang gameplay-nya? Apakah dunia yang disajikan gelap dan misterius? Dan apa keunikan karakter di dalamnya?

Enotria: The Last Song adalah hasil kolaborasi antara Jyamma Games, studio game asal Italia, dan Sega sebagai penerbit. Game ini menawarkan berbagai elemen yang berbeda dari game soulslike lainnya, memberikan pengalaman yang terasa baru dan segar. Kita memulai permainan sebagai Maskless One, satu-satunya karakter tanpa peran yang hidup dalam dunia yang diatur oleh berbagai karakter lain. Tugas Maskless One adalah membebaskan Enotria dari peran-peran yang telah ditetapkan, dengan menghadapi bos yang membuat dunia menjadi kaku dan terjebak dalam rutinitas.

Dunia Enotria: The Last Song terinspirasi dari Italia di era Renaissance, membawa suasana penuh warna dan cahaya cerah yang jarang ditemukan dalam genre soulslike. Lokasi seperti ladang, gua, dan kota Enotria dihuni oleh berbagai musuh berbahaya yang siap mengalahkan pemain tanpa ampun. Untuk mengatasi mereka, pemain harus menguasai teknik bertarung, termasuk pengaturan waktu serangan, menangkis, dan menghindari serangan musuh. Pada titik-titik tertentu, pemain dapat beristirahat untuk meningkatkan status karakter dan mengisi kembali potion yang terbatas, namun musuh akan hidup kembali setiap kali beristirahat.

Game ini menonjolkan gaya bertarung yang memadukan serangan ringan dan berat yang menghabiskan stamina. Mekanisme parry atau menangkis menjadi bagian kunci dari permainan, di mana timing yang tepat memungkinkan bar Unravel musuh penuh, memberi peluang untuk melakukan finishing move yang kuat. Efek suara benturan besi pada setiap parry memberikan sensasi menyenangkan dan menguatkan rasa pencapaian dalam setiap pertarungan.

Fitur unik lainnya adalah Mask Lines, yang memungkinkan pemain menggunakan berbagai kemampuan khusus untuk menyerang dan bertahan, menambah variasi gaya bertarung yang bisa digunakan. Bos dalam Enotria memiliki berbagai variasi kesulitan yang menantang, dari bos raksasa yang mengintimidasi hingga yang bergerak sangat cepat, memberikan tantangan tersendiri dalam menangkis dan menghindar. Meski terkadang sulit, pertarungan melawan bos sangat memuaskan untuk dikalahkan.

Selain itu, Enotria: The Last Song memperkenalkan mekanisme khusus yang disebut ailments atau status penyakit, yang memberikan warna pada health bar musuh. Warna ini menunjukkan kekebalan terhadap serangan tertentu, sehingga pemain harus menyesuaikan strategi bertarung untuk menghadapi setiap musuh. Misalnya, efek Vis dapat membuat lawan pusing dan meningkatkan stamina serta serangan, tetapi mengurangi pertahanan karakter.

Game ini menawarkan lebih dari 120 senjata yang terbagi dalam 8 kelas, memungkinkan pemain bereksperimen dengan berbagai kecepatan dan kekuatan untuk menemukan senjata terbaik. Penggunaan senjata besar, misalnya, memberikan dampak yang signifikan pada musuh dengan setiap ayunan. Beberapa senjata juga memiliki buff tersembunyi yang dapat mematikan bagi lawan.

Kesimpulan

Dengan inspirasi dari cerita rakyat Italia dan berbagai elemen pertarungan yang unik, Enotria: The Last Song adalah tambahan menarik untuk genre soulslike. Jyamma Games berhasil menciptakan dunia yang artistik dan penuh warna, menawarkan pengalaman berbeda bagi para penggemar genre ini. Bagi mereka yang mencari tantangan baru dalam game soulslike, Enotria bisa menjadi pilihan yang patut dicoba.