Nintendo memang belum membeberkan seluruh spesifikasi teknis dari konsol handheld terbarunya, Switch 2. Saat diumumkan, mereka hanya menyatakan bahwa konsol ini mendukung refresh rate hingga 120fps, resolusi 4K pada 60fps, serta kompatibel dengan teknologi variable refresh rate (VRR). Namun, Nvidia melalui blog resminya akhirnya membocorkan komponen utama yang menjadi kekuatan di balik performa Switch 2. Konsol ini akan dibekali chip khusus dengan GPU Nvidia yang mengusung RT Cores dan Tensor Cores, membuka jalan bagi fitur ray tracing dan AI upscaling untuk menghasilkan kualitas visual yang lebih realistis. Ketika terhubung ke televisi, Switch 2 mampu menampilkan resolusi hingga 4K, sementara dalam mode handheld dapat mencapai 1080p dengan frame rate maksimal 120fps. Konsol ini juga telah mendukung HDR guna memberikan pengalaman visual yang lebih kaya warna dan tajam. Menariknya, Switch 2 menjadi konsol handheld pertama yang mendukung teknologi Deep Learning Super Sampling (DLSS). Nvidia bahkan mengklaim bahwa kemampuan grafisnya sepuluh kali lipat lebih cepat dibanding Switch generasi pertama yang masih menggunakan chip Tegra X1. Kendati begitu, implementasi fitur-fitur canggih tersebut sangat bergantung pada kesiapan para pengembang game dalam mengoptimalkannya. Seperti yang terjadi pada PlayStation 5, dibutuhkan waktu hingga dua tahun sebelum Rockstar merilis update ray tracing untuk GTA V. Karena Switch 2 menitikberatkan pada mobilitas, para pengembang mungkin belum menjadikan fitur seperti ray tracing atau DLSS sebagai prioritas utama. Selain itu, tantangan lain datang dari sisi harga, di mana game first party Switch 2 diperkirakan akan melambung ke kisaran USD 70 hingga USD 80.
Tag: Switch 2
Nintendo Perkenalkan Virtual Game Cards, Fitur Baru untuk Berbagi Game di Switch
Nintendo baru saja mengumumkan fitur terbaru mereka dalam acara Nintendo Direct pada 27 Maret 2025. Selain mengungkap berbagai judul game yang akan segera dirilis, Nintendo juga memperkenalkan fitur Virtual Game Cards yang memungkinkan pengguna untuk berbagi game digital dengan lebih fleksibel. Fitur ini bekerja layaknya Family Sharing di Steam, memungkinkan pemilik game digital yang dibeli melalui Nintendo eShop untuk memindahkan atau meminjamkan game mereka ke konsol lain dalam satu Switch Family Group. Game yang dipinjamkan dapat dimainkan oleh pengguna lain hingga 14 hari, sebelum akhirnya secara otomatis dikembalikan ke pemilik aslinya. Selama game dalam masa peminjaman, pemilik utama tidak dapat mengaksesnya.
Meskipun fitur ini menawarkan kemudahan berbagi game, Nintendo tetap menerapkan beberapa batasan. Untuk pertama kali, Virtual Game Cards harus diaktifkan dalam kondisi lokal, di mana kedua konsol harus berada dalam jarak dekat saat proses pairing dilakukan. Selain itu, koneksi internet tetap diperlukan saat pemasangan atau pelepasan game digital yang dipinjamkan. Nintendo juga mengonfirmasi bahwa fitur ini akan tersedia di Nintendo Switch 2, memungkinkan pengguna untuk mengakses fitur ini di dua generasi konsol. Namun, masih belum ada kepastian apakah fitur ini dapat digunakan lintas generasi antara Switch pertama dan penerusnya. Dengan hadirnya Virtual Game Cards, Nintendo tampaknya semakin terbuka terhadap ekosistem digital yang lebih fleksibel.