Luthfi Halimawan dan Perannya di Balik Kesuksesan Alter Ego

Luthfi Halimawan, salah satu talenta andalan Alter Ego, baru-baru ini mengungkapkan peran pentingnya dalam penyusunan coaching staff untuk divisi MLBB (Mobile Legends: Bang Bang). Dalam sebuah wawancara eksklusif, Luthfi mengungkapkan bahwa ia adalah salah satu sosok yang turut berperan dalam memanggil nama Xepher sebagai bagian dari tim pelatih Alter Ego.

Pada roadshow Alter Ego di Bandung minggu lalu, Luthfi menceritakan awal mula ia mengundang Xepher, yang sudah ia kenal lama, dengan tujuan utama memberikan pengalaman tambahan kepada para pemain muda. Luthfi menyebut Xepher sebagai seorang veteran yang memiliki reputasi yang sangat baik di dunia esports internasional.

“Awalnya, saya mengundang Kenny ke sini hanya untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak, agar mereka bisa belajar lebih banyak dari seorang pemain berpengalaman,” ujar Luthfi dengan nada santai. Namun, setelah Xepher bergabung, banyak hal tak terduga terjadi, salah satunya adalah perubahan peran Xepher menjadi head coach, yang membuat Luthfi cukup terkejut. “Tapi ternyata, setelah Kenny masuk, dia malah jadi head coach. Gue kaget juga, haha,” katanya dengan tawa.

Tujuan dan Harapan Luthfi untuk Tim Alter Ego

Luthfi menambahkan, bahwa kedatangan Xepher di Alter Ego bukan hanya untuk menambah pengalaman, tetapi lebih kepada memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil dalam tim yang berpotensi memberikan dampak besar. “Harapannya, kita bisa memperbaiki hal-hal kecil yang mungkin sering terlewatkan, dan itu akan berdampak positif pada keseluruhan tim,” jelas Luthfi, yang percaya bahwa perubahan minor bisa menciptakan hal-hal besar yang lebih baik.

Di balik perannya dalam menyusun tim pelatih, Luthfi mengungkapkan bahwa motivasinya sangat sederhana. Bagi dirinya, lebih dari sekadar berkontribusi untuk tim yang telah membesarkan namanya, Luthfi merasa dekat dengan para pemain dan manajemen. “Mungkin lebih ke bantuin Ko Indra, Ko Delwyn aja kali ya. Karena gue dan anak-anak juga deket, sama atasan juga deket. Jadi, kalau saya bisa bantu, kenapa tidak?” kata Luthfi.

Belajar dan Berkontribusi dalam Dunia Esports

Sejak bergabung dengan Alter Ego, Luthfi merasa banyak hal baru yang ia pelajari, baik dari segi manajerial, taktik, maupun wawasan baru yang didapatkan dari sesama pemain dan tim pelatih. “Yang gue pelajari banyak banget, dari manajemen tim, ilmu-ilmu baru dari anak-anak lain, banyak hal yang gue bisa dapet di sini,” tambah Luthfi. Ia mengungkapkan bahwa peranannya dalam tim pelatih bukan hanya sekadar sebagai pemain, tetapi juga sebagai seseorang yang berusaha membawa kontribusi lebih besar bagi perkembangan tim.

Luthfi juga menekankan pentingnya sikap dan mentalitas dalam dunia esports, terutama dalam menjaga konsistensi dan rasa haus akan kemenangan. “Yang penting adalah tetap konsisten, jangan cepat puas. Dengerin kata-kata coach kalian dan terus berusaha,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Dengan semangat dan komitmen yang dimiliki, Luthfi berharap tim Alter Ego dapat terus berkembang dan meraih kesuksesan lebih besar di masa depan, sembari terus memperbaiki diri melalui setiap pengalaman dan pembelajaran yang didapat.

Tazz Resmi ke Alter Ego, Sinyal Pensiun Semakin Kuat?

Nama Darrel “Tazz” Jovanco pernah bersinar sebagai salah satu jungler berbakat di skena kompetitif Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Indonesia. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kariernya tampak meredup. Setelah sebelumnya menjadi pilar penting di EVOS Esports, kini keberadaannya di Alter Ego seolah tak lagi terdengar.

Terakhir kali Tazz tampil di MPL ID Season 13, saat ia direkrut dengan harga tinggi dari EVOS untuk memperkuat Alter Ego. Sayangnya, hasil yang diharapkan tak kunjung tiba. Performa tim saat itu mengecewakan, hingga mereka gagal menembus babak playoff. Situasi semakin sulit baginya ketika di MPL ID Season 14, ia harus rela posisinya diambil alih oleh Manuel “Nnael” Simbolon, yang membuatnya terdegradasi ke MDL bersama Alter Ego X.

Namun, turun kasta ke MDL pun tak mengembalikan sinarnya. 2024 menjadi tahun yang sulit bagi Tazz, di mana ia tak mampu memberikan dampak signifikan. Kini, memasuki musim kompetisi 2025, namanya bahkan tak masuk dalam daftar roster MPL maupun MDL Alter Ego. Hal ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: ke mana sebenarnya Tazz? Apakah ia masih memiliki masa depan di pro scene MLBB?

Tazz Berencana Pensiun? Mengaku Lelah dan Enggan Bermain Lagi

Dalam beberapa bulan terakhir, Tazz lebih sering terlihat melakukan live streaming di kanal YouTube pribadinya. Meski masih bermain MLBB, ia juga menikmati berbagai game lain. Namun, yang mengejutkan, dalam salah satu sesi streaming, ia mengungkapkan perasaannya terkait masa depan sebagai pro player.

“Tazz, kamu pensiun atau rehat?”
“Saya sih maunya pensiun, capek. Good luck ya, Alter Ego,” jawabnya.

Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk tidak bermain di musim ini benar-benar datang dari dirinya sendiri, bukan karena alasan eksternal.

“Saya yang memilih pensiun, saya tidak mau bermain lagi,” kata Tazz. “Kenapa saya tidak main musim ini? Karena saya memang tidak ingin.”

Tak hanya itu, Tazz mengungkap bahwa ia sudah berbicara dengan staf pelatih Alter Ego mengenai keputusannya. Ia bahkan menyatakan tidak ingin menghalangi para jungler muda yang berpotensi mendapat kesempatan di MPL.

“Saya tidak ke mana-mana, saya hanya mau fokus streaming. Saya lelah, sudah ‘makan hati’ di pro scene,” ujarnya.
“Saya juga sudah bilang ke pelatih, lebih baik gaji saya diberikan ke pemain baru yang lebih membutuhkan.”

Tidak Ada Ruang untuk Bangkit?

Tazz juga menyadari bahwa meskipun ia tampil luar biasa di MDL, tidak ada jaminan bahwa dirinya akan kembali ke MPL. Saat ditanya mengapa ia tidak mencoba mencari peluang di tim lain, termasuk Natus Vincere (NAVI), jawabannya cukup mengejutkan.

“Percuma, saya tidak akan naik ke MPL juga. Mau saya bantai-bantai di MDL, mau saya kembali ke performa terbaik pun, tetap tidak akan dipromosikan,” ungkapnya.
“Kenapa tidak coba trial di NAVI? Karena saya merasa sudah tidak ada tempat untuk membuktikan diri.”

Selain itu, harga transfernya yang cukup tinggi menjadi kendala lain.

“Apalagi harga saya mahal, siapa yang mau ambil risiko membeli saya?” tambahnya.

Minta Kontrak Dingin, Tapi Tak Dikabulkan

Salah satu pernyataan yang paling mengejutkan adalah Tazz justru meminta kontraknya dibekukan oleh Alter Ego, meski hal itu tidak diberlakukan oleh manajemen.

“Saya tidak terkena freeze contract. Justru saya sendiri yang meminta, tapi tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Pemain juga bisa meminta untuk di-freeze,” pungkasnya.

Mendengar keputusan Tazz, beberapa rekan sesama pro player seperti Vaanstrong turut memberikan dukungan kepadanya.

Dengan keputusannya untuk meninggalkan pro scene musim ini, masa depan Tazz masih menjadi tanda tanya besar. Apakah ini benar-benar akhir dari kariernya sebagai pro player? Atau mungkin, suatu saat ia akan kembali dengan semangat baru dan membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di panggung MPL?