Turnamen internasional Mobile Legends: Bang Bang Super Cup Invitational (MBBSCI) 2025 secara resmi akan digelar untuk pertama kalinya secara permanen di China. MOONTON Games, selaku pengembang MLBB, telah mengumumkan bahwa ajang prestisius ini akan berlangsung mulai dari 24 April hingga 4 Mei 2025. Kompetisi ini akan menyajikan pertarungan seru antara tim-tim terbaik dari berbagai belahan dunia, seperti Indonesia, Eropa Timur dan Asia Tengah, Turki, Amerika Latin, serta empat tim unggulan asal China. Total hadiah yang diperebutkan mencapai 1 juta RMB, atau setara dengan sekitar Rp2,2 miliar, menjadikannya salah satu event esports dengan hadiah terbesar di awal tahun ini. Babak kualifikasi China akan diadakan secara online pada 24–27 April, melibatkan empat tim dari Invitational Pro League S2 dan empat tim hasil seleksi terbuka, menggunakan format round-robin BO3 untuk menentukan dua tim teratas dari masing-masing grup. Setelah itu, fase penyisihan internasional berlangsung dari 1 hingga 3 Mei, di mana empat tim asal China akan berhadapan dengan EVOS Esports dari Indonesia, Team Spirit dari Eropa Timur dan Asia Tengah, Aurora Türkiye dari Turki, serta Alpha 7 Esports dari Amerika Latin. Fase ini menggunakan sistem BO1 round-robin untuk menentukan empat tim terbaik menuju semifinal. Pada 4 Mei, semifinal akan berlangsung dengan sistem BO5 single elimination, dan pemenangnya akan melaju ke babak Grand Final yang menggunakan format BO7. Turnamen ini bukan hanya menjadi ajang pembuktian bagi para tim elite, tetapi juga momen bersejarah bagi perkembangan esports MLBB secara global.
Tag: MLBB
Gatotkaca Bersinar di MPL ID S15, R7 Puji Performa EVOS
Gatotkaca kembali menjadi pusat perhatian dalam skena kompetitif Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) setelah EVOS KYY menampilkan permainan luar biasa dengan hero ini saat mengalahkan Geek Fam dengan skor 2-0. Penampilan impresif ini bahkan mendapat apresiasi dari legenda MLBB Indonesia, R7, yang mengakui kehebatan Gatotkaca dalam pertandingan tersebut.
Dalam laga kedua melawan Geek Fam, KYY menunjukkan betapa efektifnya Gatotkaca dalam mengendalikan tempo permainan. R7 menilai bahwa hero ini sangat fleksibel karena bisa dimainkan di lane EXP maupun sebagai roamer, tergantung pada kebutuhan tim. Keunggulan utama Gatotkaca terletak pada skill ultimate-nya, Avatar of the Guardian, yang dapat menghambat pergerakan lawan dan memaksa mereka bertarung dalam area sempit. Hal ini menjadikannya sangat efektif dalam menghadapi hero-hero inisiasi.
Namun, R7 juga mengingatkan bahwa Gatotkaca memiliki kelemahan, terutama saat menghadapi Hylos. Dengan ketahanan tinggi serta damage yang kuat, Hylos menjadi lawan yang sulit bagi Gatotkaca. Selain memuji hero tersebut, R7 juga menyoroti performa EVOS Legends di MPL ID Season 15. Dengan kemenangan atas Team Liquid ID dan Geek Fam di pekan pertama, R7 menilai bahwa EVOS kini kembali menunjukkan performa yang mengingatkan pada kejayaan mereka di Season 7. Menurutnya, EVOS tampil sangat solid dan terorganisir, menjadikan mereka ancaman besar bagi tim-tim kuat lainnya.
Dengan awal yang sangat menjanjikan ini, EVOS Legends semakin menunjukkan kesiapan mereka untuk menjadi penantang serius dalam perebutan gelar juara MPL ID Season 15.
R7 Pujian untuk Gameplay EVOS, Gatotkaca Jadi Favoritnya
INDONESIA – EVOS Legends memulai perjalanan mereka di MPL ID Season 15 dengan catatan yang sangat impresif, mencatatkan dua kemenangan luar biasa pada pekan pertama. Salah satu sorotan utama dalam kemenangan mereka adalah penampilan gemilang dari EVOS KYY, yang memimpin tim dengan sangat baik melalui penggunaan Gatotkaca, hero tank Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang kembali mencuri perhatian di pertandingan melawan Geek Fam.
Pada pertandingan kedua, EVOS menghadapi Geek Fam dan berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0. Dalam laga tersebut, KYY menunjukkan performa luar biasa dengan memanfaatkan Gatotkaca secara efektif. Hero ini dikenal karena fleksibilitas dan kemampuannya dalam memberikan dampak besar dalam pertempuran, dan KYY berhasil memimpin timnya dengan strategi yang solid untuk meraih kemenangan.
R7, legenda MLBB Indonesia, memberikan pujian tinggi terhadap penampilan Gatotkaca dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, hero ini memiliki peran yang sangat besar bagi tim berkat fleksibilitasnya. “Gatotkaca benar-benar luar biasa, dia sangat fleksibel dalam hal posisi, bisa dimainkan di EXP lane atau sebagai roaming. Cocok banget untuk melawan hero-hero inisiasi karena barisan belakang lawan bisa ditutup menggunakan ultinya,” ungkap R7, menambahkan bahwa kemampuan Avatar of the Guardian, ultimate milik Gatotkaca, membuatnya sangat efektif dalam memaksa lawan bertempur di area yang lebih terbatas.
Meski demikian, R7 juga mengingatkan bahwa Gatotkaca memiliki kelemahan, terutama ketika melawan hero seperti Hylos, yang memiliki sustain dan damage tinggi. Hylos dianggap sebagai counter yang mematikan bagi Gatotkaca, karena kemampuannya untuk bertahan dan memberikan damage yang besar dalam pertarungan.
Tidak hanya memuji performa hero Gatotkaca, R7 juga memberikan penghargaan tinggi terhadap permainan tim secara keseluruhan. Dengan kemenangan 2-1 melawan juara bertahan Team Liquid ID dan kemenangan dominan 2-0 melawan Geek Fam, R7 menilai bahwa permainan EVOS Legends saat ini sangat mirip dengan performa mereka saat meraih gelar juara di MPL ID Season 7. “Gila le, strong banget EVOS sekarang. Sejujurnya, saya sangat menikmati melihat permainan mereka, karena mirip dengan gaya permainan mereka di Season 7 ketika mereka meraih gelar juara. Kuat gila! Tim-tim besar sekarang tampil sangat tangguh dan kuat. Ngeri bro, gokil!” ujar R7, menyebutkan bahwa EVOS saat ini tampil sangat solid dan terkoordinasi dengan baik.
Dengan dua kemenangan berharga di pekan pertama, EVOS Legends membuktikan bahwa mereka adalah salah satu tim terkuat yang siap bersaing memperebutkan gelar juara di MPL ID Season 15. Tim yang terkenal dengan strategi matang dan koordinasi yang tinggi ini siap menghadapi tantangan lebih besar dan bersaing dengan tim-tim papan atas lainnya untuk meraih trofi musim ini.
ONIC & EVOS Kehilangan Pilar! Marsha dan Donkey Resmi Farewell
Dua sosok veteran di skena kompetitif Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Indonesia, Marsha dan Donkey, akhirnya resmi berpisah dari tim mereka masing-masing. Perjalanan panjang mereka di dunia esports kini memasuki babak baru dengan cerita yang berbeda.
Musim Transfer Pemain MPL Dimulai
Seiring dengan persiapan menyambut MPL Indonesia Season 15, berbagai tim mulai mengumumkan perombakan roster mereka. Transfer pemain, perpisahan, dan rekrutmen baru menjadi topik hangat di kalangan penggemar.
Di tengah gelombang perubahan ini, dua nama besar yang telah lama dikenal di industri MLBB, Marsha dan Donkey, akhirnya mendapat perpisahan resmi dari tim mereka.
Marsha Tinggalkan ONIC Esports
Kabar perpisahan pertama datang dari Marsha, yang kini lebih dikenal dengan nickname Stev. Meski sudah tidak aktif di skena kompetitif, ia mengejutkan banyak pihak ketika diumumkan bergabung dengan ONIC Esports pada MPL ID Season 14.
Namun, perjalanan Marsha bersama Landak Kuning hanya berlangsung satu musim. Pada Senin (3/3/2025), ONIC Esports secara resmi mengumumkan perpisahan mereka dengan sang pemain veteran.
Donkey Akhirnya Dapatkan Video Perpisahan dari EVOS
Di sisi lain, nama Donkey juga kembali menjadi perbincangan. Mantan pemain yang pernah membawa EVOS Legends menjuarai M1 World Championship ini sebenarnya telah lama meninggalkan dunia kompetitif.
Namun, yang menjadi sorotan adalah ia belum mendapatkan video farewell resmi dari EVOS Esports, berbeda dengan rekan-rekannya yang telah lebih dulu menerima penghormatan tersebut.
Akhirnya, pada Selasa (4/3/2025), EVOS merilis video perpisahan untuk Donkey melalui kanal YouTube resmi mereka. Hal ini menjadi momen spesial bagi para penggemar yang telah mengikuti perjalanan sang legenda sejak awal.
Antusiasme Menuju MPL Indonesia Season 15
Kepergian Marsha dan Donkey tentu menjadi momen emosional bagi komunitas MLBB Indonesia. Meski begitu, para penggemar kini semakin antusias menyambut MPL ID Season 15, yang dijadwalkan mulai pada 7 Maret 2025.
Dengan berbagai perubahan yang terjadi di roster tim-tim besar, MPL ID S15 dipastikan akan menjadi musim yang penuh kejutan. Akankah ada kejutan lain sebelum musim baru dimulai? Kita nantikan bersama!
Luthfi Halimawan dan Perannya di Balik Kesuksesan Alter Ego
Luthfi Halimawan, salah satu talenta andalan Alter Ego, baru-baru ini mengungkapkan peran pentingnya dalam penyusunan coaching staff untuk divisi MLBB (Mobile Legends: Bang Bang). Dalam sebuah wawancara eksklusif, Luthfi mengungkapkan bahwa ia adalah salah satu sosok yang turut berperan dalam memanggil nama Xepher sebagai bagian dari tim pelatih Alter Ego.
Pada roadshow Alter Ego di Bandung minggu lalu, Luthfi menceritakan awal mula ia mengundang Xepher, yang sudah ia kenal lama, dengan tujuan utama memberikan pengalaman tambahan kepada para pemain muda. Luthfi menyebut Xepher sebagai seorang veteran yang memiliki reputasi yang sangat baik di dunia esports internasional.
“Awalnya, saya mengundang Kenny ke sini hanya untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak, agar mereka bisa belajar lebih banyak dari seorang pemain berpengalaman,” ujar Luthfi dengan nada santai. Namun, setelah Xepher bergabung, banyak hal tak terduga terjadi, salah satunya adalah perubahan peran Xepher menjadi head coach, yang membuat Luthfi cukup terkejut. “Tapi ternyata, setelah Kenny masuk, dia malah jadi head coach. Gue kaget juga, haha,” katanya dengan tawa.
Tujuan dan Harapan Luthfi untuk Tim Alter Ego
Luthfi menambahkan, bahwa kedatangan Xepher di Alter Ego bukan hanya untuk menambah pengalaman, tetapi lebih kepada memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil dalam tim yang berpotensi memberikan dampak besar. “Harapannya, kita bisa memperbaiki hal-hal kecil yang mungkin sering terlewatkan, dan itu akan berdampak positif pada keseluruhan tim,” jelas Luthfi, yang percaya bahwa perubahan minor bisa menciptakan hal-hal besar yang lebih baik.
Di balik perannya dalam menyusun tim pelatih, Luthfi mengungkapkan bahwa motivasinya sangat sederhana. Bagi dirinya, lebih dari sekadar berkontribusi untuk tim yang telah membesarkan namanya, Luthfi merasa dekat dengan para pemain dan manajemen. “Mungkin lebih ke bantuin Ko Indra, Ko Delwyn aja kali ya. Karena gue dan anak-anak juga deket, sama atasan juga deket. Jadi, kalau saya bisa bantu, kenapa tidak?” kata Luthfi.
Belajar dan Berkontribusi dalam Dunia Esports
Sejak bergabung dengan Alter Ego, Luthfi merasa banyak hal baru yang ia pelajari, baik dari segi manajerial, taktik, maupun wawasan baru yang didapatkan dari sesama pemain dan tim pelatih. “Yang gue pelajari banyak banget, dari manajemen tim, ilmu-ilmu baru dari anak-anak lain, banyak hal yang gue bisa dapet di sini,” tambah Luthfi. Ia mengungkapkan bahwa peranannya dalam tim pelatih bukan hanya sekadar sebagai pemain, tetapi juga sebagai seseorang yang berusaha membawa kontribusi lebih besar bagi perkembangan tim.
Luthfi juga menekankan pentingnya sikap dan mentalitas dalam dunia esports, terutama dalam menjaga konsistensi dan rasa haus akan kemenangan. “Yang penting adalah tetap konsisten, jangan cepat puas. Dengerin kata-kata coach kalian dan terus berusaha,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Dengan semangat dan komitmen yang dimiliki, Luthfi berharap tim Alter Ego dapat terus berkembang dan meraih kesuksesan lebih besar di masa depan, sembari terus memperbaiki diri melalui setiap pengalaman dan pembelajaran yang didapat.
Tazz Resmi ke Alter Ego, Sinyal Pensiun Semakin Kuat?
Nama Darrel “Tazz” Jovanco pernah bersinar sebagai salah satu jungler berbakat di skena kompetitif Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Indonesia. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kariernya tampak meredup. Setelah sebelumnya menjadi pilar penting di EVOS Esports, kini keberadaannya di Alter Ego seolah tak lagi terdengar.
Terakhir kali Tazz tampil di MPL ID Season 13, saat ia direkrut dengan harga tinggi dari EVOS untuk memperkuat Alter Ego. Sayangnya, hasil yang diharapkan tak kunjung tiba. Performa tim saat itu mengecewakan, hingga mereka gagal menembus babak playoff. Situasi semakin sulit baginya ketika di MPL ID Season 14, ia harus rela posisinya diambil alih oleh Manuel “Nnael” Simbolon, yang membuatnya terdegradasi ke MDL bersama Alter Ego X.
Namun, turun kasta ke MDL pun tak mengembalikan sinarnya. 2024 menjadi tahun yang sulit bagi Tazz, di mana ia tak mampu memberikan dampak signifikan. Kini, memasuki musim kompetisi 2025, namanya bahkan tak masuk dalam daftar roster MPL maupun MDL Alter Ego. Hal ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: ke mana sebenarnya Tazz? Apakah ia masih memiliki masa depan di pro scene MLBB?
Tazz Berencana Pensiun? Mengaku Lelah dan Enggan Bermain Lagi
Dalam beberapa bulan terakhir, Tazz lebih sering terlihat melakukan live streaming di kanal YouTube pribadinya. Meski masih bermain MLBB, ia juga menikmati berbagai game lain. Namun, yang mengejutkan, dalam salah satu sesi streaming, ia mengungkapkan perasaannya terkait masa depan sebagai pro player.
“Tazz, kamu pensiun atau rehat?”
“Saya sih maunya pensiun, capek. Good luck ya, Alter Ego,” jawabnya.
Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk tidak bermain di musim ini benar-benar datang dari dirinya sendiri, bukan karena alasan eksternal.
“Saya yang memilih pensiun, saya tidak mau bermain lagi,” kata Tazz. “Kenapa saya tidak main musim ini? Karena saya memang tidak ingin.”
Tak hanya itu, Tazz mengungkap bahwa ia sudah berbicara dengan staf pelatih Alter Ego mengenai keputusannya. Ia bahkan menyatakan tidak ingin menghalangi para jungler muda yang berpotensi mendapat kesempatan di MPL.
“Saya tidak ke mana-mana, saya hanya mau fokus streaming. Saya lelah, sudah ‘makan hati’ di pro scene,” ujarnya.
“Saya juga sudah bilang ke pelatih, lebih baik gaji saya diberikan ke pemain baru yang lebih membutuhkan.”
Tidak Ada Ruang untuk Bangkit?
Tazz juga menyadari bahwa meskipun ia tampil luar biasa di MDL, tidak ada jaminan bahwa dirinya akan kembali ke MPL. Saat ditanya mengapa ia tidak mencoba mencari peluang di tim lain, termasuk Natus Vincere (NAVI), jawabannya cukup mengejutkan.
“Percuma, saya tidak akan naik ke MPL juga. Mau saya bantai-bantai di MDL, mau saya kembali ke performa terbaik pun, tetap tidak akan dipromosikan,” ungkapnya.
“Kenapa tidak coba trial di NAVI? Karena saya merasa sudah tidak ada tempat untuk membuktikan diri.”
Selain itu, harga transfernya yang cukup tinggi menjadi kendala lain.
“Apalagi harga saya mahal, siapa yang mau ambil risiko membeli saya?” tambahnya.
Minta Kontrak Dingin, Tapi Tak Dikabulkan
Salah satu pernyataan yang paling mengejutkan adalah Tazz justru meminta kontraknya dibekukan oleh Alter Ego, meski hal itu tidak diberlakukan oleh manajemen.
“Saya tidak terkena freeze contract. Justru saya sendiri yang meminta, tapi tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Pemain juga bisa meminta untuk di-freeze,” pungkasnya.
Mendengar keputusan Tazz, beberapa rekan sesama pro player seperti Vaanstrong turut memberikan dukungan kepadanya.
Dengan keputusannya untuk meninggalkan pro scene musim ini, masa depan Tazz masih menjadi tanda tanya besar. Apakah ini benar-benar akhir dari kariernya sebagai pro player? Atau mungkin, suatu saat ia akan kembali dengan semangat baru dan membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di panggung MPL?
EVOS Resmi Nonaktifkan Depezett, Age Ungkap Alasannya!
Kontroversi yang melibatkan pemain EVOS Esports, Muhammad Shihab alias Depezett, kembali menjadi sorotan. Usai mencuatnya laporan terbaru dari akun Instagram @hapsatzy, EVOS Esports akhirnya mengambil keputusan tegas: menonaktifkan sang pemain dari tim.
Dalam pernyataan resminya, EVOS menegaskan bahwa Depezett tidak lagi berhak tampil sebagai perwakilan tim dalam bentuk apa pun. “Mulai saat ini, Depezett kami nonaktifkan tanpa batas waktu. Dengan keputusan ini, ia tidak diperkenankan menggunakan nama EVOS Esports dalam kapasitas apa pun,” demikian pernyataan resmi dari tim Macan Putih.
Namun, keputusan ini justru memunculkan banyak spekulasi di kalangan penggemar. Beberapa menduga ada alasan lain di balik langkah EVOS selain kasus hukum yang menyeret Depezett. Menanggapi banyaknya pertanyaan, salah satu pemain EVOS yang masih aktif, Age, akhirnya buka suara untuk menjelaskan situasi sebenarnya.
Alasan EVOS Nonaktifkan Depezett, Age Buka Suara!
Dalam sebuah sesi live streaming yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube BOLJUG, Age menjelaskan mengapa EVOS memilih menonaktifkan Depezett terlebih dahulu, alih-alih langsung mendepaknya dari tim.
Menurut Age, aturan di MPL ID mengharuskan setiap tim memiliki minimal enam pemain yang terdaftar pada minggu pertama kompetisi. “Kenapa Depezett tidak langsung dikeluarkan? Karena di minggu pertama MPL, setiap tim wajib memiliki minimal enam pemain aktif. Meskipun terkena sanksi, statusnya masih dihitung dalam daftar pemain tim,” jelas Age dalam siaran langsungnya.
Selain itu, Age juga menambahkan bahwa transfer pemain di minggu pertama MPL tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, meskipun Depezett tengah terjerat masalah, namanya tetap dibutuhkan untuk memenuhi regulasi jumlah pemain yang ditetapkan oleh MPL.
“Kalau langsung di-kick, EVOS bisa terkena sanksi dan terancam tidak bisa bertanding di dua pertandingan pertama. Maka dari itu, Depezett tetap ada di roster minggu pertama, meskipun statusnya dinonaktifkan,” tambahnya.
Siapa Pengganti Depezett di MPL ID S15?
Dengan status Depezett yang kini tidak aktif, publik bertanya-tanya siapa yang akan mengisi posisi Mid Lane EVOS di pekan pertama MPL ID S15. Nama-nama seperti Branz dan Natco mencuat sebagai kandidat kuat, meskipun hingga kini belum ada pengumuman resmi dari pihak tim.
Keputusan EVOS menonaktifkan Depezett bukan hanya berimbas pada tim, tetapi juga berdampak pada jalannya kompetisi MPL ID S15 secara keseluruhan. Sementara itu, EVOS Esports masih terus mengevaluasi langkah selanjutnya, baik terkait masa depan Depezett maupun strategi tim ke depannya.
Bagaimana kelanjutan kasus ini? Akankah EVOS segera menemukan pengganti Depezett, atau ada kejutan lain yang menanti? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!
Krisis di RRQ: Masalah Brusko Mulai Terungkap
Perjalanan karier Brusko dalam dunia kompetitif Mobile Legends tak pernah lepas dari sorotan. Setelah hengkang dari RRQ Hoshi, sosoknya semakin dikenal sebagai salah satu roamer terbaik di skena MPL PH. Namun, kesuksesan yang kini ia raih bersama ONIC PH tampaknya menjadi jawaban atas banyak pertanyaan yang mengemuka saat dirinya masih berada di RRQ.
Bergabung dengan ONIC PH, Brusko membuktikan kualitasnya dengan membawa tim tersebut menjuarai MPL PH dan M6. Tak hanya itu, performa luar biasa yang ia tunjukkan di setiap pertandingan semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu roamer paling menonjol di Mobile Legends. Bersama ONIC PH, dia tak hanya mengembangkan chemistry dengan para pemain lainnya, tetapi juga tampil sempurna dalam menjalankan peran kunci tim.
Sebelum berkarier gemilang di ONIC PH, banyak orang yang bingung melihat performa Brusko di RRQ Hoshi. Saat masih membela tim tersebut, Brusko tak tampil terlalu mencolok bahkan sempat digantikan oleh Vynn. Banyak penggemar yang bertanya-tanya mengapa dia bisa tampil luar biasa di ONIC PH, namun tampak kurang maksimal saat di RRQ Hoshi.
Brusko akhirnya menjawab teka-teki tersebut dalam wawancara eksklusif saat ESL. Salah satu faktor yang dia sebutkan adalah perbedaan bahasa. Meski dikenal lancar berbahasa Indonesia, Brusko mengungkapkan bahwa kendala komunikasi menjadi masalah utama selama di RRQ.
“Masalah utama yang saya alami di RRQ adalah perbedaan bahasa. Saya tidak bisa berkomunikasi dengan beberapa orang, dan saya pikir hanya Skylar, Clay, dan Banana yang bisa mengerti bahasa Inggris dengan baik,” kata Brusko. Hal ini jelas menjadi tantangan besar bagi seorang roamer yang harus memiliki komunikasi yang sangat solid dengan rekan setimnya, terutama dalam permainan yang serba cepat seperti Mobile Legends.
Kini, masa lalu Brusko di RRQ Hoshi sudah menjadi kenangan. Dia telah menemukan rumah baru di ONIC PH, yang memberikan kesempatan baginya untuk berkembang lebih jauh. Keberhasilan yang telah diraihnya bersama ONIC PH tak hanya membuatnya dikenal sebagai roamer terbaik, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak pemain muda yang ingin mengikuti jejaknya.
Seiring dengan prestasi gemilangnya, ONIC PH kini menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan. Mereka adalah salah satu calon kuat juara di turnamen-turnamen internasional dan domestik. Brusko juga masih terus menunjukkan performa prima di turnamen ESL, yang semakin mengukuhkan posisinya di dunia kompetitif.
Kini, dengan RRQ Hoshi yang sudah menemukan roamer barunya, Idok, kita tinggal menunggu apakah akan ada kesempatan bagi Brusko untuk bertemu dengan tim lamanya di ESL. Semua itu bergantung pada apakah RRQ dapat lolos dari grup B atau tidak. Apapun yang terjadi, perjalanan karier Brusko yang kini sukses di ONIC PH tetap menjadi sorotan utama.
Joy Dan Beatrix Terpilih Menjadi Hero Dengan Skin Eksklusif M6
ONIC Philippines mengumumkan bahwa hero Joy dan Beatrix akan mendapatkan skin eksklusif sebagai penghargaan atas prestasi mereka di M6 World Championship. Joy dipilih sebagai hero untuk skin juara, sementara Beatrix akan mendapatkan skin khusus yang dirancang oleh Grant “Kelra” Pillas, MVP final turnamen. Pengumuman ini menandai momen penting bagi komunitas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) di Indonesia dan Filipina.
Pemilihan Joy sebagai hero untuk skin juara merupakan penghormatan kepada Cyric “K1ngkong” Perez, jungler ONIC yang menunjukkan performa luar biasa selama turnamen. Joy dikenal sebagai salah satu hero andalan K1ngkong, yang berhasil membawa timnya meraih kemenangan dengan catatan impresif. Ini mencerminkan bagaimana prestasi individu dapat berkontribusi pada keberhasilan tim secara keseluruhan.
Skin juara untuk Joy direncanakan akan dirilis pada September 2025. Paul Denver “Coach Yeb” Miranda, VP untuk Esports Franchise di ONIC Esports, menyatakan bahwa desain skin ini akan mencerminkan semangat dan perjalanan tim dalam mengejar kesuksesan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap skin tidak hanya sekadar kosmetik, tetapi juga membawa cerita dan makna bagi para pemain dan penggemar.
Grant “Kelra” Pillas, yang dinobatkan sebagai MVP final, akan berkolaborasi dalam mendesain skin untuk Beatrix. Dalam pernyataannya, Kelra mengungkapkan rasa bangga dan kehormatan atas kesempatan ini, serta menekankan bahwa Beatrix mencerminkan atribut yang ia bawa sebagai gold laner. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemain profesional dan pengembang game dapat menghasilkan produk yang lebih personal dan bermakna.
Pemilihan hero untuk skin juara merupakan tradisi dalam turnamen M-Series, di mana setiap pemenang diberikan kesempatan untuk memilih hero yang akan mendapatkan skin eksklusif. Sebelumnya, hero-hero seperti Harith dan Lancelot juga menerima penghargaan serupa. Ini menunjukkan kontinuitas dalam menghargai prestasi tim di tingkat internasional melalui in-game content.
Dengan pengumuman ini, semua pihak berharap bahwa skin eksklusif untuk Joy dan Beatrix dapat meningkatkan pengalaman bermain bagi para penggemar MLBB. Diharapkan juga bahwa kolaborasi antara ONIC Philippines dan Moonton Games akan terus berlanjut dalam menciptakan konten-konten menarik lainnya di masa depan. Keberhasilan peluncuran skin ini akan menjadi indikator penting bagi perkembangan industri esports dan game mobile di Asia Tenggara.
Garena Dan Qualcomm Siapkan Turnamen Mobile Masters MLBB 2025 Di Jakarta
ESL FACEIT Group (EFG) bersama Qualcomm Technologies, Inc. mengumumkan bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah turnamen Mobile Masters Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) 2025. Acara ini dijadwalkan berlangsung di Tennis Indoor Stadium Senayan pada tanggal 11 hingga 13 April 2025, dan akan menampilkan 12 tim terbaik dunia yang bersaing memperebutkan hadiah utama sebesar $200.000. Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menjadi pusat perhatian dalam dunia esports, khususnya untuk game mobile.
Turnamen ini akan diikuti oleh 12 tim, di mana 10 tim akan lolos melalui performa mereka di Season 6 dari Snapdragon Pro Series (SPS). Dua slot tambahan akan diberikan kepada pemenang kualifikasi MLBB dari China dan satu slot untuk Team Liquid ID yang mewakili Indonesia sebagai tuan rumah. Dengan format ini, turnamen menjanjikan persaingan yang ketat dan menarik bagi para penggemar. Ini mencerminkan pentingnya kualifikasi yang adil dan kompetitif dalam menentukan tim-tim terbaik.
Jadwal turnamen dibagi menjadi beberapa fase, dimulai dengan babak grup pada tanggal 7 hingga 9 April, di mana enam tim teratas akan melaju ke babak playoff yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 April. Grand Finals akan diadakan pada tanggal terakhir tersebut untuk menentukan juara dari turnamen ini. Ini menunjukkan bahwa struktur turnamen dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang mendebarkan bagi para penggemar.
Sam Braithwaite, Wakil Presiden Ekosistem Game Mobile di EFG, menyatakan bahwa Asia Tenggara telah menjadi rumah bagi banyak acara esports yang sukses dan mereka berharap dapat melihat semangat yang sama selama Mobile Masters. Dengan dukungan pemerintah dan komunitas lokal, acara ini diharapkan dapat meningkatkan popularitas esports di Indonesia lebih jauh lagi. Ini mencerminkan bagaimana kolaborasi antara penyelenggara dan komunitas dapat memperkuat ekosistem esports.
Turnamen ini tidak hanya menawarkan hadiah besar tetapi juga kesempatan bagi penggemar untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Tiket untuk acara ini akan mulai dijual pada tanggal 16 Januari 2025, memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk merasakan atmosfer kompetisi secara langsung. Ini menunjukkan bahwa keterlibatan penonton sangat penting dalam menciptakan pengalaman esports yang lebih hidup.
Dengan peluncuran Mobile Masters MLBB 2025 di Jakarta, semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana Indonesia menjadi tuan rumah salah satu acara esports terbesar. Ini menjadi momen penting bagi perkembangan industri esports di tanah air dan memberikan platform bagi tim-tim lokal untuk bersaing di tingkat internasional. Kesuksesan acara ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak turnamen besar di masa depan, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat esports di Asia Tenggara.