Nintendo mengejutkan para penggemarnya dengan mengumumkan harga tinggi untuk Mario Kart World, game eksklusif yang akan dirilis di konsol Nintendo Switch 2. Game ini dijual seharga $80 untuk versi digital dan $90 untuk versi fisik, memicu perdebatan panas di kalangan komunitas gaming. Yang membuat kontroversi semakin besar adalah tidak adanya informasi harga dalam presentasi Nintendo Direct pada 2 April lalu. Dalam wawancaranya dengan IGN, Wakil Presiden Produk dan Pengalaman Pemain Nintendo Amerika, Bill Trinen, menjelaskan bahwa harga tersebut mencerminkan besarnya skala serta kedalaman konten dalam game. Mario Kart World disebutnya sebagai petualangan yang sangat luas dan imersif, bahkan dibandingkan dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Meski begitu, banyak yang mencatat bahwa Breath of the Wild tidak mengalami lonjakan harga seperti ini, sehingga menimbulkan rasa kecewa di kalangan pemain setia. Nintendo juga menetapkan kebijakan tambahan $10 bagi pemilik game di Switch pertama yang ingin meng-upgrade ke versi Switch 2. Trinen menyebutkan bahwa peningkatan performa grafis hingga sepuluh kali lipat menjadi alasan utama biaya upgrade tersebut. Reaksi komunitas pun beragam, dari kritik tajam penggemar hingga komentar sinis dari tokoh industri seperti Mike Ybarra dan Shuhei Yoshida. Meskipun menuai kontroversi, Mario Kart World tetap menjadi salah satu judul paling ditunggu tahun ini. Keputusan harga tinggi ini masih menjadi pertaruhan besar bagi Nintendo, dan hanya waktu yang akan membuktikan apakah strategi ini akan membuahkan hasil positif.
Tag: Harga Game
Switch 2 Bawa Tenaga Baru, Tapi Siapkah Game dan Harganya Mengimbangi?
Nintendo memang belum membeberkan seluruh spesifikasi teknis dari konsol handheld terbarunya, Switch 2. Saat diumumkan, mereka hanya menyatakan bahwa konsol ini mendukung refresh rate hingga 120fps, resolusi 4K pada 60fps, serta kompatibel dengan teknologi variable refresh rate (VRR). Namun, Nvidia melalui blog resminya akhirnya membocorkan komponen utama yang menjadi kekuatan di balik performa Switch 2. Konsol ini akan dibekali chip khusus dengan GPU Nvidia yang mengusung RT Cores dan Tensor Cores, membuka jalan bagi fitur ray tracing dan AI upscaling untuk menghasilkan kualitas visual yang lebih realistis. Ketika terhubung ke televisi, Switch 2 mampu menampilkan resolusi hingga 4K, sementara dalam mode handheld dapat mencapai 1080p dengan frame rate maksimal 120fps. Konsol ini juga telah mendukung HDR guna memberikan pengalaman visual yang lebih kaya warna dan tajam. Menariknya, Switch 2 menjadi konsol handheld pertama yang mendukung teknologi Deep Learning Super Sampling (DLSS). Nvidia bahkan mengklaim bahwa kemampuan grafisnya sepuluh kali lipat lebih cepat dibanding Switch generasi pertama yang masih menggunakan chip Tegra X1. Kendati begitu, implementasi fitur-fitur canggih tersebut sangat bergantung pada kesiapan para pengembang game dalam mengoptimalkannya. Seperti yang terjadi pada PlayStation 5, dibutuhkan waktu hingga dua tahun sebelum Rockstar merilis update ray tracing untuk GTA V. Karena Switch 2 menitikberatkan pada mobilitas, para pengembang mungkin belum menjadikan fitur seperti ray tracing atau DLSS sebagai prioritas utama. Selain itu, tantangan lain datang dari sisi harga, di mana game first party Switch 2 diperkirakan akan melambung ke kisaran USD 70 hingga USD 80.