Keberimbangan Marvel Rivals: Apakah Cukup Tangguh untuk Turnamen?

Sejak peluncuran terbaru, Marvel Rivals terus memikat perhatian pemain di seluruh dunia. Namun, dengan pengumuman pembaruan patch yang datang pada 13 Maret 2025, banyak pemain mulai meragukan filosofi keseimbangan dalam permainan ini. Pembaruan ini bertujuan untuk memperkuat beberapa karakter seperti Iron Man, Cloak & Dagger, dan Human Torch, tetapi keputusan pengembang tampaknya menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Filosofi Pengembang dan Respon Pemain
Seiring dengan hadirnya perubahan besar dalam pembaruan ini, pertanyaan besar pun muncul: apakah Marvel Rivals masih bisa dianggap sebagai game yang kompetitif? Salah satu elemen yang paling menjadi sorotan adalah dominasi meta strategi rangkap tiga yang masih mendominasi permainan, bahkan setelah pembaruan ini diterapkan. Beberapa pemain merasa bahwa perubahan ini tidak cukup untuk menghadirkan variasi strategi yang dapat mendiversifikasi gameplay dan menciptakan pengalaman yang lebih seru di kompetisi.

Dalam pembaruan ini, perubahan besar akan dialami oleh karakter-karakter seperti Human Torch, yang menjadi perdebatan panas di kalangan komunitas. Meskipun awalnya banyak yang mengantisipasi bahwa karakter ini akan menjadi duelist yang tangguh, kenyataannya Human Torch justru kalah saing dengan karakter-karakter dari Fantastic Four lainnya seperti Invisible Woman dan The Thing. Pembaruan terbaru yang meningkatkan kecepatan Fire Cluster dan kerusakan Tornado Api, serta peningkatan biaya pamungkas, dinilai oleh beberapa pemain sebagai langkah yang mungkin justru merugikan karakter tersebut.

Cloak & Dagger: Peningkatan yang Dipertanyakan
Selain Human Torch, perubahan pada Cloak & Dagger juga mengundang kritikan. Karakter ini sebelumnya banyak dipilih pada bulan Februari, namun beberapa pemain merasa peningkatan yang dilakukan oleh NetEase terlalu minim. Perubahan seperti peningkatan penyembuhan langsung pada Lightforce Dagger dari 10 menjadi 16 dinilai tidak cukup signifikan untuk menjadikan mereka pilihan utama di kancah kompetitif. Sejumlah penggemar berpendapat bahwa yang dibutuhkan adalah peningkatan kemampuan pamungkas mereka, bukannya hanya memperkuat kemampuan penyembuhan.

Meta dan Esports: Apakah Marvel Rivals Terlalu Lambat?
Salah satu isu utama yang dihadapi Marvel Rivals adalah dominasi karakter-karakter strategis yang memperlambat tempo permainan. Penggunaan karakter seperti Invisible Woman, Loki, dan Luna Snow dalam komposisi triple strategist di turnamen Fight Night menunjukkan bahwa beberapa meta masih mendominasi, meskipun perubahan telah dilakukan. Bogur, kreator konten Marvel Rivals, mengungkapkan ketidakpuasannya melalui platform media sosial, menyatakan bahwa banyak pemain merasa seperti hanya menjadi penonton dalam pertandingan yang berlangsung lambat. Waktu rata-rata yang dihabiskan dalam pertandingan yang memakan waktu 5-7 hari kerja ini semakin memperkuat keluhan tersebut.

Antrean Peran: Solusi atau Tantangan?
Beberapa pemain mengusulkan sistem antrean peran sebagai solusi untuk masalah dominasi meta yang ada, berharap bahwa hal ini akan memaksa pemain untuk mencoba berbagai karakter, dan tidak hanya terpaku pada 18 duelist yang sudah mendominasi. Namun, pengembang tampaknya masih menutup kemungkinan tersebut, dengan alasan mereka ingin menjaga keseimbangan permainan. Dalam wawancara dengan METRO, Direktur Kreatif Guangyun Chen menegaskan bahwa mereka lebih memilih untuk memberikan lebih banyak opsi dalam susunan tim melalui desain hero dan mekanisme kerja sama tim yang lebih dinamis.

Masa Depan Marvel Rivals dan Esports
Dengan janji dua pahlawan baru setiap musim, Marvel Rivals memiliki rencana untuk menambahkan sepuluh pahlawan tambahan hingga akhir tahun 2025. Namun, hanya waktu yang akan menjawab apakah pengembang dapat mempertahankan keseimbangan antara konten baru dan daya saing di dunia esports. Sementara itu, komunitas pemain terus mempertanyakan apakah pengembang akan cukup responsif terhadap kritik ini dan jika keputusan mereka akan membawa permainan ini ke arah yang lebih baik atau malah memperburuk keadaan.

Secara keseluruhan, meskipun Marvel Rivals menghadirkan pembaruan menarik, banyak pemain yang merasa bahwa filosofi desain yang diterapkan saat ini lebih mengutamakan konten daripada kompetisi yang seimbang. Seiring dengan berkembangnya game ini, satu hal yang pasti—komunitas akan terus memberikan umpan balik, dan hanya dengan mendengarkan suara pemain, Marvel Rivals dapat terus bertahan di dunia esports yang penuh tantangan.

2025 PMSL SEA Spring: Voin Donkey ID Tunjukkan Dominasi, AE Gagal Total

Hari pertama dari PMSL SEA Spring 2025 Week 1 yang digelar pada 26 Februari 2025 memberikan kejutan menyenangkan bagi para penggemar PUBG Mobile di Indonesia, terutama bagi pendukung Voin Donkey ID (VD) yang tampil luar biasa di awal turnamen ini. Dengan permainan yang hampir sempurna, VD membuka hari dengan kemenangan chicken dinner di match pertama dan menutupnya dengan kemenangan serupa di pertandingan terakhir. Berkat total 56 poin, VD berhasil merebut posisi puncak klasemen sementara dan membuktikan diri mereka sebagai salah satu kandidat kuat di turnamen kali ini.

Sementara itu, Bigetron Esports (BTR) menunjukkan performa yang solid, meskipun mereka gagal meraih chicken dinner. Tim yang dikenal dengan gaya bermain agresif ini tetap menunjukkan semangat tinggi dengan jumlah eliminasi yang cukup impresif. Namun, mereka belum mampu mengoptimalkan strategi mereka di fase late game. Beberapa kali, BTR kesulitan dalam rotasi dan pengaturan posisi di zona akhir, yang membuat mereka hanya mampu bertahan di peringkat kelima klasemen sementara.

Di sisi lain, Alter Ego (AE) harus menghadapi kenyataan pahit setelah menjalani hari pertama yang penuh tantangan. Tim yang sering dianggap sebagai salah satu pesaing berat justru tampak kesulitan menemukan ritme permainan mereka. Dalam enam match yang dimainkan, pergerakan AE kerap terbaca oleh lawan, dan mereka beberapa kali terjebak dalam situasi sulit tanpa banyak peluang untuk membalikkan keadaan. Akibatnya, mereka harus puas berada di posisi ke-16, sebuah hasil yang sangat mengecewakan bagi tim yang diprediksi dapat bersaing ketat. Dengan begitu, AE harus berjuang lebih keras di hari-hari berikutnya agar peluang mereka untuk lolos ke Super Weekend tetap terbuka.

Selain Voin Donkey ID yang tampil gemilang, tim-tim lain seperti OsjaTh, Team Secret, TEM Entertainment, dan CelcomDigi Alliance juga berhasil mengamankan satu WWCD (Winner Winner Chicken Dinner) masing-masing. Team Secret tampil dengan permainan yang sangat terorganisir dan disiplin, menjadikan mereka salah satu tim yang patut diperhitungkan sebagai calon juara PMSL SEA Spring 2025.

Turnamen ini sendiri berlangsung selama dua minggu dengan sistem Group Stage yang dimainkan dari hari Rabu hingga Jumat. Sebanyak 24 tim terbagi dalam tiga grup dan akan bertanding dalam 18 pertandingan selama tiga hari. Dari sini, 16 tim terbaik akan melaju ke Super Weekend, di mana perolehan poin mereka akan menentukan posisi mereka di klasemen League Rank. Tim dengan poin tertinggi di League Rank akan berhak melangkah ke Grand Finals.

Dengan hasil dari hari pertama, kini kita semua bertanya-tanya, apakah Voin Donkey ID dapat mempertahankan performa mereka yang mengesankan? Bisakah Bigetron Esports mengatasi kekurangan di fase akhir pertandingan dan meningkatkan eksekusi strategi mereka? Yang paling menarik, apakah Alter Ego akan mampu bangkit dan memastikan tempat mereka di Super Weekend?

Semua mata kini tertuju pada pertandingan selanjutnya untuk melihat perjalanan tim-tim ini dalam ajang PMSL SEA Spring 2025!

Tazz Resmi ke Alter Ego, Sinyal Pensiun Semakin Kuat?

Nama Darrel “Tazz” Jovanco pernah bersinar sebagai salah satu jungler berbakat di skena kompetitif Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Indonesia. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kariernya tampak meredup. Setelah sebelumnya menjadi pilar penting di EVOS Esports, kini keberadaannya di Alter Ego seolah tak lagi terdengar.

Terakhir kali Tazz tampil di MPL ID Season 13, saat ia direkrut dengan harga tinggi dari EVOS untuk memperkuat Alter Ego. Sayangnya, hasil yang diharapkan tak kunjung tiba. Performa tim saat itu mengecewakan, hingga mereka gagal menembus babak playoff. Situasi semakin sulit baginya ketika di MPL ID Season 14, ia harus rela posisinya diambil alih oleh Manuel “Nnael” Simbolon, yang membuatnya terdegradasi ke MDL bersama Alter Ego X.

Namun, turun kasta ke MDL pun tak mengembalikan sinarnya. 2024 menjadi tahun yang sulit bagi Tazz, di mana ia tak mampu memberikan dampak signifikan. Kini, memasuki musim kompetisi 2025, namanya bahkan tak masuk dalam daftar roster MPL maupun MDL Alter Ego. Hal ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: ke mana sebenarnya Tazz? Apakah ia masih memiliki masa depan di pro scene MLBB?

Tazz Berencana Pensiun? Mengaku Lelah dan Enggan Bermain Lagi

Dalam beberapa bulan terakhir, Tazz lebih sering terlihat melakukan live streaming di kanal YouTube pribadinya. Meski masih bermain MLBB, ia juga menikmati berbagai game lain. Namun, yang mengejutkan, dalam salah satu sesi streaming, ia mengungkapkan perasaannya terkait masa depan sebagai pro player.

“Tazz, kamu pensiun atau rehat?”
“Saya sih maunya pensiun, capek. Good luck ya, Alter Ego,” jawabnya.

Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk tidak bermain di musim ini benar-benar datang dari dirinya sendiri, bukan karena alasan eksternal.

“Saya yang memilih pensiun, saya tidak mau bermain lagi,” kata Tazz. “Kenapa saya tidak main musim ini? Karena saya memang tidak ingin.”

Tak hanya itu, Tazz mengungkap bahwa ia sudah berbicara dengan staf pelatih Alter Ego mengenai keputusannya. Ia bahkan menyatakan tidak ingin menghalangi para jungler muda yang berpotensi mendapat kesempatan di MPL.

“Saya tidak ke mana-mana, saya hanya mau fokus streaming. Saya lelah, sudah ‘makan hati’ di pro scene,” ujarnya.
“Saya juga sudah bilang ke pelatih, lebih baik gaji saya diberikan ke pemain baru yang lebih membutuhkan.”

Tidak Ada Ruang untuk Bangkit?

Tazz juga menyadari bahwa meskipun ia tampil luar biasa di MDL, tidak ada jaminan bahwa dirinya akan kembali ke MPL. Saat ditanya mengapa ia tidak mencoba mencari peluang di tim lain, termasuk Natus Vincere (NAVI), jawabannya cukup mengejutkan.

“Percuma, saya tidak akan naik ke MPL juga. Mau saya bantai-bantai di MDL, mau saya kembali ke performa terbaik pun, tetap tidak akan dipromosikan,” ungkapnya.
“Kenapa tidak coba trial di NAVI? Karena saya merasa sudah tidak ada tempat untuk membuktikan diri.”

Selain itu, harga transfernya yang cukup tinggi menjadi kendala lain.

“Apalagi harga saya mahal, siapa yang mau ambil risiko membeli saya?” tambahnya.

Minta Kontrak Dingin, Tapi Tak Dikabulkan

Salah satu pernyataan yang paling mengejutkan adalah Tazz justru meminta kontraknya dibekukan oleh Alter Ego, meski hal itu tidak diberlakukan oleh manajemen.

“Saya tidak terkena freeze contract. Justru saya sendiri yang meminta, tapi tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Pemain juga bisa meminta untuk di-freeze,” pungkasnya.

Mendengar keputusan Tazz, beberapa rekan sesama pro player seperti Vaanstrong turut memberikan dukungan kepadanya.

Dengan keputusannya untuk meninggalkan pro scene musim ini, masa depan Tazz masih menjadi tanda tanya besar. Apakah ini benar-benar akhir dari kariernya sebagai pro player? Atau mungkin, suatu saat ia akan kembali dengan semangat baru dan membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di panggung MPL?

Liga Ekskul Garudaku 2025 Week 1: Duel Sengit Mengawali Perjalanan!

Liga Ekskul Akademi Garudaku 2025 memasuki minggu pertama dengan antusiasme yang sangat tinggi, menyuguhkan pertandingan-pertandingan seru yang melibatkan tim-tim dari berbagai sekolah tingkat SMA dan sederajat. Liga ini tetap berpegang pada tujuannya untuk menggali bakat-bakat muda di dunia olahraga, terutama dari kalangan pelajar, dan memberikan mereka panggung untuk berkompetisi di level yang lebih tinggi.

Pada 14 Februari, pertandingan pertama dimulai dengan sebuah derby sengit antara dua tim dari Jakarta Selatan, yakni SMK Kemala Bhayangkari 1 melawan SMKN 20 Jakarta. Dalam dua set permainan yang penuh tantangan, SMK Kemala Bhayangkari 1 berhasil keluar sebagai pemenang dengan dominasi yang jelas, mengalahkan SMKN 20 Jakarta dalam kedua game tersebut dengan skor 2-0.

Kemudian, pertandingan berikutnya antara SMA Xaverius 1 Palembang dan SMK Ristek Jaya Jakarta berakhir dengan hasil yang tidak kalah mengejutkan. SMA Xaverius 1 Palembang, yang tampil dengan strategi solid, menumbangkan SMK Ristek Jaya Jakarta dengan skor telak 2-0, memantapkan langkah mereka di ajang ini.

Laga Lanjut di 15 Februari: Dominasi Berlanjut

Pada tanggal 15 Februari, pertandingan kembali digelar dengan berbagai hasil yang mendebarkan. Pertandingan pembuka mempertemukan SMA Santa Theresia Jakarta melawan SMP Negeri 193 Jakarta Timur. Dalam pertandingan yang berlangsung seru, SMA Santa Theresia Jakarta berhasil menorehkan kemenangan 2-0.

Di laga selanjutnya, SMK Muhammadiyah Bligo Pekalongan juga menunjukkan performa impresif, mengalahkan SMA Budi Luhur Ciledug dengan skor identik 2-0. Begitu juga dengan SMA Sandikta Bekasi, yang sukses meraih kemenangan 2-0 atas SMKS Diponegoro Tumpang, memperlihatkan keunggulan yang tidak terbantahkan.

Hari Terakhir Week 1: Aksi Lanjut dengan Hasil Maksimal

Puncak pertandingan week 1 di Liga Ekskul Akademi Garudaku 2025 terjadi pada 16 Februari. SMA Pasundan 3 Cimahi membuka laga dengan kemenangan dominan 2-0 atas SMA Negeri 1 Bululawang. Tak jauh berbeda, SMA Wijaya Kusuma Jakarta turut menunjukkan taringnya dengan menggulung SMAS Ekayana Ehipassiko School BSD dengan skor serupa, 2-0.

Namun, yang paling menarik perhatian adalah SMK Ristek Jaya Jakarta, yang berhasil membalas kekalahan mereka di pertandingan sebelumnya. Tim ini berhasil bangkit dan mengalahkan SMK Pasundan 2 Bandung dengan skor yang cukup meyakinkan, 2-0. Laga terakhir minggu ini ditutup dengan kemenangan cemerlang dari SMAN 1 Pontianak yang menundukkan SMKS Diponegoro Tumpang juga dengan skor 2-0.

Kesimpulan Week 1: Seru dan Menegangkan!

Dengan hasil yang didominasi oleh skor 2-0, minggu pertama Liga Ekskul Akademi Garudaku 2025 berhasil menyuguhkan laga-laga seru dan penuh semangat. Tim-tim yang berlaga menunjukkan tekad kuat untuk meraih kemenangan, sekaligus menjadi bukti bahwa ajang ini semakin menjanjikan sebagai tempat untuk melahirkan atlet muda berbakat di Indonesia. Liga ini masih akan terus berjalan, dan para tim pasti akan lebih bersemangat untuk memberikan penampilan terbaik mereka di pertandingan-pertandingan mendatang. Jangan lewatkan keseruan selanjutnya!

Brusko Ingin Skylar Kembali Membela RRQ Hoshi

Perjalanan RRQ Hoshi di ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge Finals berakhir tragis pada Jumat (14/2), setelah mereka dikalahkan oleh ONIC Philippines dengan skor 2-1. Meskipun sempat memberikan perlawanan sengit dan berhasil meraih satu poin, RRQ Hoshi akhirnya harus gugur dan tersingkir bersama Bigetron Esports.

Kehilangan salah satu pemain kunci, Schevenko “Skylar” Tendean, yang selama ini mengisi posisi Gold Laner, ternyata memberi dampak signifikan terhadap kekuatan tim. Tanpa Skylar, meskipun Muhammad “Toyy” Rizky tampil impresif, RRQ Hoshi tak mampu menandingi kekuatan penuh dari ONIC Philippines yang dipimpin oleh Kelra.

Namun, di balik kekalahan itu, ada cerita menarik dari Borris “Brusko” Parro, roamer ONIC Philippines, yang memberikan pesan mendalam tentang ketidakhadiran Skylar dalam pertandingan tersebut. Dalam sesi wawancara pasca laga, Brusko mengungkapkan rasa kecewa karena tidak dapat melawan Skylar, yang selama ini merupakan rekan satu timnya di RRQ Hoshi pada MPL ID S13.

Brusko mengungkapkan bahwa ia merasa sedikit “kosong” tanpa hadirnya Skylar di lapangan. “(Perasaannya) biasa saja, tapi (saya) sedih juga karena tidak ada Skylar,” kata Brusko dengan nada penuh harap. Ia bahkan berharap agar Skylar kembali ke RRQ Hoshi dan bermain bersama tim tersebut di MPL. “Saya mau melawan Skylar di turnamen internasional,” tambahnya.

Pesan yang lebih dalam juga disampaikan Brusko, berharap bisa kembali bertemu dengan Skylar di MSC 2025 jika memungkinkan. “Skylar, semoga kamu bermain kembali di MPL! Terus (semoga) kita bisa bertemu kembali di MSC,” ucapnya penuh harap.

Pesan tersebut tentu saja memberikan harapan bagi banyak penggemar RRQ Hoshi dan fans Skylar. Apakah ini menjadi pertanda bahwa Skylar akan kembali ke RRQ Hoshi? Hanya waktu yang akan menjawab, namun satu hal yang pasti, Brusko berharap mereka bisa kembali berkolaborasi di MSC 2025. Untuk itu, kita harus menunggu perkembangan selanjutnya dengan penuh antusiasme!

MPL ID Masuk 3 Besar, Jadi Channel YouTube Gaming Paling Favorit di 2024

Popularitas esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) di Indonesia semakin tak terbendung. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan channel YouTube MPL ID yang berhasil masuk ke dalam tiga besar channel YouTube Gaming dengan jumlah jam tayang tertinggi di kuartal keempat (Q4) 2024.

Menurut laporan dari Streams Charts, channel MPL ID menempati peringkat ketiga dalam daftar channel yang paling banyak ditonton berdasarkan total jam streaming. Prestasi ini semakin mengukuhkan dominasi scene MLBB Indonesia di kancah esports global.

MPL ID Bersaing dengan Channel Global

Dalam daftar tersebut, MPL ID berada di antara empat channel gaming besar dari Brasil, yaitu Elite-Alex Tracer, Rodrigo-Race Fish, Okaazi Games, dan Celestial. Keberhasilan ini menandakan bahwa MPL ID bukan hanya menjadi tontonan utama di Indonesia, tetapi juga memiliki daya tarik bagi penonton internasional.

Prestasi ini juga tidak lepas dari berbagai turnamen besar yang digelar pada akhir 2024, seperti MPL ID Season 14 dan M6 World Championship, yang berhasil menarik jutaan penonton dan memecahkan rekor streaming.

Esports MLBB Indonesia Jadi yang Terbesar di Dunia

Dominasi MPL ID dalam dunia esports MLBB juga diakui oleh Iarfhlaith Dempsey, seorang analis di Streams Charts.

“Ekosistem esports MLBB di Indonesia (MPL ID) adalah yang terbesar di dunia,” ujar Dempsey dalam laporannya.

Ia menambahkan bahwa tingginya jumlah penonton pada regular season MPL ID menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap jumlah jam tayang yang sangat besar di YouTube Gaming.

Sementara itu, Nazar Babenko, Product Manager di Streams Charts, juga mengungkapkan bahwa peran channel regional semakin kuat dalam industri live streaming.

“Kuartal keempat 2024 menandai perubahan penting di dunia live streaming, di mana channel regional dan event esports besar mulai menjadi faktor utama dalam menentukan arah industri ini,” jelas Babenko.

MPL ID S15 Berpotensi Pecahkan Rekor Baru

Dengan akan dimulainya MPL ID Season 15, antusiasme penggemar diprediksi akan semakin meningkat. Kehadiran tim-tim global seperti NAVI (Natus Vincere) juga menjadi daya tarik tersendiri yang berpotensi mendongkrak angka penonton.

Melihat tren yang ada, bukan tidak mungkin MPL ID kembali mencetak rekor baru seperti yang terjadi di MPL ID S14. Jika tren ini berlanjut, MPL ID berpeluang menjadi channel YouTube Gaming nomor satu di dunia dalam waktu dekat.

Mau Auto WWCD di Miramar? AE Rosemary Punya 3 Dropzone Andalan!

Miramar adalah salah satu peta favorit yang banyak dimainkan oleh para penggemar PUBG MOBILE. Dengan latar gurun yang terbentang luas, Miramar menawarkan suasana yang penuh tantangan dan keseruan bagi para pemainnya. Tidak hanya populer di kalangan pemain biasa, map ini juga menjadi salah satu map yang sering dipertandingkan di ajang esports, hanya kalah dari Erangel dalam hal popularitas. Luasnya yang mencapai 8 km x 8 km membuatnya menjadi peta dengan ukuran terbesar dibandingkan map lainnya, yang berarti waktu permainan juga lebih panjang. Namun, luasnya wilayah ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemain, terutama saat menentukan lokasi terbaik untuk mendarat atau dropzone.

Pemain profesional PUBG MOBILE, AE Rosemary, berbagi pengalaman dan rekomendasi mengenai beberapa dropzone terbaik yang bisa kamu coba di Miramar. Berikut adalah pilihan-pilihan dropzone favorit Rosemary yang patut kamu pertimbangkan!

Pecado
Pecado merupakan salah satu kota kecil yang terletak hampir di tengah peta Miramar dan menjadi titik dropzone pertama yang direkomendasikan oleh AE Rosemary. Menurutnya, Pecado adalah pilihan ideal karena lokasi yang sangat strategis, serta kemudahan dalam menemukan perlengkapan dan senjata. Pecado memang dikenal sebagai tempat yang ramai dengan loot berkualitas, sehingga sangat cocok bagi pemain yang ingin memulai pertandingan dengan persiapan yang cukup.

“Pecado selalu menjadi pusat pendaratan pesawat di ranked. Looting di sana juga sangat mudah ditemukan, jadi pasti jadi pilihan pertama saya,” ungkap Rosemary.

Hacienda del Patrón
Opsi kedua Rosemary adalah Hacienda del Patrón, sebuah vila besar yang terletak di dekat San Martin. Meski tidak seterkenal Pecado, Hacienda del Patrón tetap menjadi pilihan menarik karena lokasi ini menawarkan loot perlengkapan dan senjata yang cukup bagus. Rosemary memilihnya sebagai alternatif ketika Pecado tidak dilintasi jalur pesawat. Selain itu, Rosemary juga menyukai tantangan yang ada di Hacienda del Patrón karena seringkali terdapat banyak musuh yang mendarat di lokasi ini, membuat permainan semakin seru.

“Hacienda del Patrón memang sedikit lebih kecil dari Pecado, tapi banyak musuh yang turun di sana, jadi saya suka tantangannya,” tambahnya.

El-Azahar
Dropzone terakhir yang direkomendasikan oleh Rosemary adalah El-Azahar, sebuah daerah yang terletak dekat dengan Cruz del Valle dan Tierra-Bronca. Meskipun tidak terlalu ramai seperti Pecado atau Hacienda del Patrón, El-Azahar menawarkan suasana yang menarik bagi Rosemary. Ia menyebutkan bahwa ia sering menggunakan El-Azahar sebagai tempat mendarat baik di permainan ranked maupun turnamen karena tata letak bangunan dan estetika peta yang unik.

“Saya suka El-Azahar karena desain rumah dan tata ruangnya, makanya saya pilih ini sebagai dropzone di ranked dan turnamen,” ujar Rosemary.

Bagi banyak pemain, El-Azahar mungkin bukan pilihan utama karena kurang ramai, namun ini justru menjadikannya sebagai tempat yang relatif aman untuk looting tanpa banyak gangguan dari pemain lain. Meski begitu, pemain yang mendarat di sini mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan banyak eliminasi.

Kesimpulan
Ketiga dropzone yang disarankan oleh AE Rosemary di Miramar masing-masing memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Pecado dengan loot melimpah, Hacienda del Patrón yang menawarkan tantangan besar dengan banyak musuh, dan El-Azahar yang lebih tenang dan cocok untuk pemain yang mencari kedamaian saat looting. Jangan ragu untuk mencoba ketiga lokasi ini di permainanmu dan rasakan sendiri pengalaman seru yang mereka tawarkan!

Tanpa Skylar, Ini Dia Roster RRQ Hoshi untuk MPL ID S15

Tim RRQ Hoshi telah resmi mengungkapkan daftar pemain yang akan tampil di ajang MPL ID S15. Pengumuman ini dilakukan pada Rabu malam, 5 Februari 2025, melalui saluran media sosial mereka seperti Instagram dan YouTube. Ada satu perubahan besar yang mengejutkan para penggemar: Skylar, sang gold laner andalan, tidak akan tampil di musim ini, meninggalkan posisi kosong yang cukup penting.

Meski kehilangan sosok Skylar, RRQ Hoshi tidak membiarkan posisi tersebut kosong begitu saja. Mereka memperkenalkan pemain baru, yaitu Muhammad Rizky, yang lebih dikenal dengan nama Toyy. Nama Toyy sebelumnya tidak terdengar memperkuat tim di MPL ID S14, namun kini ia siap mengisi posisi gold laner yang sebelumnya dipegang oleh Skylar.

Peran gold laner sendiri sangat vital dalam setiap pertandingan, karena pemain di posisi ini bertugas untuk memberikan damage output yang tinggi dan berkontribusi besar dalam kemenangan tim. Tugas yang tak mudah, mengingat Skylar selalu tampil konsisten di posisi tersebut pada MPL ID S14. Banyak yang berharap, dengan bergabungnya Toyy, ia mampu menunjukkan performa yang luar biasa dan memenuhi harapan tersebut.

Roster RRQ Hoshi MPL ID S15 Pada Kamis, 6 Februari 2025, RRQ Hoshi mengonfirmasi daftar lengkap pemain mereka untuk MPL ID S15. Selain Toyy yang menjadi wajah baru, pemain lainnya tetap sama dengan musim lalu. Berikut adalah roster RRQ Hoshi untuk MPL ID S15:

  • Sutsujin
  • Rinz
  • Idok
  • Dyrenn
  • Hazle
  • Toyy (Gold Laner)
  • Khezcute
  • NMM
  • XOXO

Meskipun tanggal pasti untuk MPL ID S15 belum diumumkan, berdasarkan roadmap Mobile Legends Esports 2025, turnamen ini diperkirakan dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada Juni 2025.

Selain RRQ Hoshi, tim-tim besar lainnya seperti Alter Ego, Bigetron Esports, Dewa United Esports, Evos, Onic, Geek Fam ID, Rebellion Esports, dan Team Liquid ID juga akan bersaing memperebutkan gelar juara.

Pada MPL ID S14 lalu, meskipun berhasil mencapai M6 World Championship, RRQ Hoshi harus mengakui keunggulan Team Liquid ID di final dengan skor 3-4. Kini, dengan perubahan roster dan semangat baru, RRQ Hoshi siap tampil lebih kuat dan berjuang untuk merebut gelar juara MPL ID S15.

Dengan perubahan dalam susunan tim, banyak yang penasaran dengan cara Toyy beradaptasi dan apakah RRQ Hoshi dapat kembali ke jalur kemenangan. Kini, perhatian semua tertuju pada mereka! Bisakah RRQ Hoshi kembali merebut gelar juara dan mengulang pencapaian gemilang mereka di level dunia?

EA Cemas! Update & Esports Apex Legends Hadapi Tantangan Besar

Jakarta – Sejak dirilis pertama kali pada 2019, Apex Legends telah menjadi salah satu game battle royale first-person shooter (FPS) paling populer di dunia esports. Namun, memasuki tahun 2025, pertanyaan besar muncul: apakah Apex Legends akan terus berkembang, atau justru ditinggalkan oleh EA?

Sebagai penerbit game ini, Electronic Arts (EA) memiliki keputusan besar yang harus diambil terkait masa depan Apex Legends. Apakah mereka akan terus memberikan update dan peningkatan grafis, atau bahkan menghadirkan Apex Legends 2 sebagai bentuk penyegaran bagi franchise ini?

EA Masih Ragu: Update Besar atau Sekuel?

CEO EA, Andrew Wilson, sempat mengungkapkan pandangannya terkait masa depan Apex Legends dalam pernyataan resminya pada Oktober 2024. Menurutnya, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi:

  1. Apex Legends akan mendapat update besar yang signifikan, khususnya dalam hal peningkatan grafis dan gameplay.
  2. EA mungkin akan mempertimbangkan untuk mengembangkan Apex Legends 2, namun langkah ini masih dalam perdebatan mengingat kegagalan Overwatch 2, yang justru kehilangan 40% pemainnya setelah peluncuran pesaing seperti Marvel Rivals.

“Kami terus berinvestasi dalam komunitas inti yang masih memiliki puluhan juta pemain. Namun, dalam jangka panjang, kami percaya harus ada pembaruan besar yang membawa pengalaman bermain lebih luas,” ujar Wilson.

Risiko Menghadirkan Apex Legends 2

Meskipun ide untuk menghadirkan Apex Legends 2 terdengar menarik, langkah ini berisiko besar. Pengalaman buruk yang dialami Overwatch 2, yang justru membuat banyak pemain meninggalkan game tersebut, menjadi pelajaran penting bagi Respawn Entertainment selaku pengembang Apex Legends.

Jika EA memutuskan untuk membuat sekuel, mereka harus memastikan bahwa perubahan yang dilakukan benar-benar membawa peningkatan signifikan tanpa mengorbankan elemen khas yang membuat Apex Legends begitu dicintai.

Apex Legends Akan “Ditinggalkan” Sementara?

Hal yang cukup mengejutkan, Wilson juga mengindikasikan bahwa Apex Legends mungkin tidak akan menjadi fokus utama EA dalam waktu dekat.

Menurutnya, EA akan lebih dahulu menyelesaikan pengembangan game Battlefield terbaru, yang dijadwalkan rilis pada April 2026. Setelah itu, barulah mereka akan memberikan perhatian lebih besar kepada Apex Legends, baik dalam bentuk update masif atau versi baru.

“Tim kami sangat berkomitmen terhadap masa depan Apex Legends. Namun, pembaruan besar kemungkinan akan terjadi setelah peluncuran Battlefield terbaru. Kami sedang bekerja keras untuk menentukan seperti apa masa depan franchise ini nantinya,” tambah Wilson.

Kesimpulan: Apa yang Bisa Diharapkan Pemain?

Meskipun Apex Legends masih memiliki jutaan pemain aktif, masa depannya tetap belum sepenuhnya jelas. Apakah EA akan tetap memberikan update signifikan? Ataukah mereka akan mengambil risiko dengan merilis Apex Legends 2?

Satu hal yang pasti, keputusan EA akan sangat menentukan apakah Apex Legends tetap relevan di dunia esports atau malah kehilangan daya tariknya seperti yang dialami beberapa game lain. Pemain setia hanya bisa berharap bahwa apapun langkah yang diambil, Respawn Entertainment dan EA tetap mempertahankan inti dari pengalaman Apex Legends yang sudah berjalan hampir satu dekade ini.

“Genshin Impact” 5.3 Meluncur, Ada Karakter “Mavuika” dengan Skill Naik Motor

Hoyoverse resmi merilis update Genshin Impact 5.3 pada Rabu (1/1/2025). Dalam pembaruan ini, pemain dapat menikmati berbagai fitur baru, termasuk karakter menarik bernama Mavuika, serta peningkatan lainnya di dalam game.

Mavuika, Sang Archon Api dari Natlan

Mavuika merupakan salah satu Archon, yaitu dewa yang memimpin satu dari tujuh wilayah di Teyvat. Kali ini, Mavuika hadir sebagai Archon Pyro yang memimpin negara api, Natlan.

Karakter ini dilengkapi dengan kemampuan unik yang belum pernah ada sebelumnya di Genshin Impact: mengeluarkan sepeda motor. Kendaraan ini dapat diaktifkan dengan menekan tombol Elemental Skill dua kali, memungkinkan pemain untuk menjelajahi map Teyvat lebih cepat.

Sepeda motor ini tidak hanya bisa digunakan di darat, tetapi juga untuk perjalanan di udara dan di atas air, menjadikannya alat eksplorasi yang serbaguna.

Kemampuan Mavuika

Dalam pertempuran, Mavuika memiliki kemampuan elemen Pyro yang sangat kuat, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Elemental Skill: “The Named Moment”
    • Mavuika memunculkan energi api bernama All-Fire Armaments, yang memberikan efek pengurangan HP pada musuh di sekitarnya secara berkala.
    • Karakter ini juga dapat mengaktifkan mode Flamestrider, di mana ia menyerang musuh menggunakan sepeda motornya.
  2. Elemental Burst: “Hour of Burning Skies”
    • Serangan besar berelemen Pyro yang menghantam musuh di sekitar Mavuika.
    • Setelah serangan ini, Mavuika akan memasuki mode Flamestrider sambil memunculkan All-Fire Armaments untuk meningkatkan serangan.

Karakter Baru Lainnya

Selain Mavuika, pembaruan ini juga menghadirkan dua karakter baru:

  • Citlali (Bintang Lima)
    Citlali adalah sesepuh Natlan yang telah hidup selama ratusan tahun. Ia memiliki elemen Cryo dan menggunakan senjata Catalyst berupa bola energi. Selain menyerang, Citlali juga dapat melindungi timnya dengan efek tameng (shield).
  • Lan Yan (Bintang Empat)
    Lan Yan adalah karakter berelemen Anemo yang menggunakan senjata Catalyst. Ia memiliki kemampuan untuk memberikan perlindungan bagi anggota timnya selama pertempuran.

Semua karakter baru ini dapat diperoleh melalui mekanisme gacha di fitur Wish yang tersedia dalam game.

Konten Baru di Genshin Impact 5.3

Selain karakter baru, pembaruan Genshin Impact 5.3 juga menawarkan berbagai konten tambahan, seperti:

  • Lanjutan Cerita Utama (Archon Quest) di Natlan, yang mengupas lebih dalam tentang situasi negara api yang berada di ambang kehancuran.
  • Event Spesial Lantern Rite di wilayah Liyue, yang membawa hadiah menarik dan kegiatan seru.
  • Kostum Baru (Skin) untuk beberapa karakter favorit.
  • Musuh Baru yang menantang pemain di berbagai wilayah.

Cara Memperbarui Genshin Impact ke Versi 5.3

Untuk menikmati seluruh fitur dan karakter baru ini, pemain hanya perlu memperbarui game Genshin Impact mereka langsung melalui menu di dalam aplikasi. Pastikan perangkat memiliki ruang penyimpanan yang cukup agar proses update berjalan lancar.

Dengan fitur baru yang menarik ini, Genshin Impact 5.3 menjadi salah satu update yang paling dinanti oleh penggemar game di seluruh dunia. Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk menjajal pengalaman bermain yang lebih seru di Teyvat!