EVOS Resmi Nonaktifkan Depezett, Age Ungkap Alasannya!

Kontroversi yang melibatkan pemain EVOS Esports, Muhammad Shihab alias Depezett, kembali menjadi sorotan. Usai mencuatnya laporan terbaru dari akun Instagram @hapsatzy, EVOS Esports akhirnya mengambil keputusan tegas: menonaktifkan sang pemain dari tim.

Dalam pernyataan resminya, EVOS menegaskan bahwa Depezett tidak lagi berhak tampil sebagai perwakilan tim dalam bentuk apa pun. “Mulai saat ini, Depezett kami nonaktifkan tanpa batas waktu. Dengan keputusan ini, ia tidak diperkenankan menggunakan nama EVOS Esports dalam kapasitas apa pun,” demikian pernyataan resmi dari tim Macan Putih.

Namun, keputusan ini justru memunculkan banyak spekulasi di kalangan penggemar. Beberapa menduga ada alasan lain di balik langkah EVOS selain kasus hukum yang menyeret Depezett. Menanggapi banyaknya pertanyaan, salah satu pemain EVOS yang masih aktif, Age, akhirnya buka suara untuk menjelaskan situasi sebenarnya.

Alasan EVOS Nonaktifkan Depezett, Age Buka Suara!

Dalam sebuah sesi live streaming yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube BOLJUG, Age menjelaskan mengapa EVOS memilih menonaktifkan Depezett terlebih dahulu, alih-alih langsung mendepaknya dari tim.

Menurut Age, aturan di MPL ID mengharuskan setiap tim memiliki minimal enam pemain yang terdaftar pada minggu pertama kompetisi. “Kenapa Depezett tidak langsung dikeluarkan? Karena di minggu pertama MPL, setiap tim wajib memiliki minimal enam pemain aktif. Meskipun terkena sanksi, statusnya masih dihitung dalam daftar pemain tim,” jelas Age dalam siaran langsungnya.

Selain itu, Age juga menambahkan bahwa transfer pemain di minggu pertama MPL tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, meskipun Depezett tengah terjerat masalah, namanya tetap dibutuhkan untuk memenuhi regulasi jumlah pemain yang ditetapkan oleh MPL.

“Kalau langsung di-kick, EVOS bisa terkena sanksi dan terancam tidak bisa bertanding di dua pertandingan pertama. Maka dari itu, Depezett tetap ada di roster minggu pertama, meskipun statusnya dinonaktifkan,” tambahnya.

Siapa Pengganti Depezett di MPL ID S15?

Dengan status Depezett yang kini tidak aktif, publik bertanya-tanya siapa yang akan mengisi posisi Mid Lane EVOS di pekan pertama MPL ID S15. Nama-nama seperti Branz dan Natco mencuat sebagai kandidat kuat, meskipun hingga kini belum ada pengumuman resmi dari pihak tim.

Keputusan EVOS menonaktifkan Depezett bukan hanya berimbas pada tim, tetapi juga berdampak pada jalannya kompetisi MPL ID S15 secara keseluruhan. Sementara itu, EVOS Esports masih terus mengevaluasi langkah selanjutnya, baik terkait masa depan Depezett maupun strategi tim ke depannya.

Bagaimana kelanjutan kasus ini? Akankah EVOS segera menemukan pengganti Depezett, atau ada kejutan lain yang menanti? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Krisis di RRQ: Masalah Brusko Mulai Terungkap

Perjalanan karier Brusko dalam dunia kompetitif Mobile Legends tak pernah lepas dari sorotan. Setelah hengkang dari RRQ Hoshi, sosoknya semakin dikenal sebagai salah satu roamer terbaik di skena MPL PH. Namun, kesuksesan yang kini ia raih bersama ONIC PH tampaknya menjadi jawaban atas banyak pertanyaan yang mengemuka saat dirinya masih berada di RRQ.

Bergabung dengan ONIC PH, Brusko membuktikan kualitasnya dengan membawa tim tersebut menjuarai MPL PH dan M6. Tak hanya itu, performa luar biasa yang ia tunjukkan di setiap pertandingan semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu roamer paling menonjol di Mobile Legends. Bersama ONIC PH, dia tak hanya mengembangkan chemistry dengan para pemain lainnya, tetapi juga tampil sempurna dalam menjalankan peran kunci tim.

Sebelum berkarier gemilang di ONIC PH, banyak orang yang bingung melihat performa Brusko di RRQ Hoshi. Saat masih membela tim tersebut, Brusko tak tampil terlalu mencolok bahkan sempat digantikan oleh Vynn. Banyak penggemar yang bertanya-tanya mengapa dia bisa tampil luar biasa di ONIC PH, namun tampak kurang maksimal saat di RRQ Hoshi.

Brusko akhirnya menjawab teka-teki tersebut dalam wawancara eksklusif saat ESL. Salah satu faktor yang dia sebutkan adalah perbedaan bahasa. Meski dikenal lancar berbahasa Indonesia, Brusko mengungkapkan bahwa kendala komunikasi menjadi masalah utama selama di RRQ.

“Masalah utama yang saya alami di RRQ adalah perbedaan bahasa. Saya tidak bisa berkomunikasi dengan beberapa orang, dan saya pikir hanya Skylar, Clay, dan Banana yang bisa mengerti bahasa Inggris dengan baik,” kata Brusko. Hal ini jelas menjadi tantangan besar bagi seorang roamer yang harus memiliki komunikasi yang sangat solid dengan rekan setimnya, terutama dalam permainan yang serba cepat seperti Mobile Legends.

Kini, masa lalu Brusko di RRQ Hoshi sudah menjadi kenangan. Dia telah menemukan rumah baru di ONIC PH, yang memberikan kesempatan baginya untuk berkembang lebih jauh. Keberhasilan yang telah diraihnya bersama ONIC PH tak hanya membuatnya dikenal sebagai roamer terbaik, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak pemain muda yang ingin mengikuti jejaknya.

Seiring dengan prestasi gemilangnya, ONIC PH kini menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan. Mereka adalah salah satu calon kuat juara di turnamen-turnamen internasional dan domestik. Brusko juga masih terus menunjukkan performa prima di turnamen ESL, yang semakin mengukuhkan posisinya di dunia kompetitif.

Kini, dengan RRQ Hoshi yang sudah menemukan roamer barunya, Idok, kita tinggal menunggu apakah akan ada kesempatan bagi Brusko untuk bertemu dengan tim lamanya di ESL. Semua itu bergantung pada apakah RRQ dapat lolos dari grup B atau tidak. Apapun yang terjadi, perjalanan karier Brusko yang kini sukses di ONIC PH tetap menjadi sorotan utama.